Serial
Rahwayana (02)
Ilustrasi
Rahwayana
Sumber
: Wikipedia
|
Setiap orang pasti punya teman, bukan
sekedar teman tapi kaki atau tangan yang tanpa itu ia tak bisa berbuat apa-apa.
Begitu pula Rama. Rama punya dua pendamping. Salah satunya adalah Lesmana (atau
Laksmana) putra dari Dewi Sumitrawati. Dewi Sumitrawati adalah salah satu istri
Prabu Dasarata, ayahanda Rama. Lesmana mempunyai
kesaktian yang luar biasa antara lain Indra
Wastra, pusaka dari Dewa Syiwa yang dengan itu ia bisa mengalahkan Indrajit
“anak” Rahwana. Sengaja diberi tanda petika karena sesungguhnya Indrajit bukan
anak biologis Rahwana. Ia adalah putra yang sengaja ditukarkan oleh Gunawan
Wibisana agar Rahwana tak menikahi Dewi Sinta yang notabene putrinya sendiri
dari Dewi Tari.
Lesmana termasuk tokoh yang tragis.
Eh, hampir semuanya tragis nding di
dalam Ramayana. Tapi bayangkan coba, ketika Rama pergi memburu Kijang Kencana, pesan Rama pada Lesmana, “Hai adikku Lesmana, jagalah
kakakmu Dewi Sinta, aku akan memburu Kijang
Kencana.”
Maka Lesmana menuruti pesan kakak
tirinya tersebut. Ketika ia menjaga Sinta, “Hei
Lesmana,” Kata Sinta, “Tolonglah kakakmu itu, kasihan ia sendirian.”
Kebetulan waktu itu Marica sang Kijang Kencana ini mengaduh-aduh membuat suara seolah-olah ia suaranya Rama,
“Oh, oh, Lesmana, tolonglah aku, Lesmana.” Padahal itu suaranya Marica.
Dewi Sinta kaget, “Lesmana bantulah
kakakmu!”
“Tidak kakanda, aku disuruh oleh Rama
untuk menjagamu.”
Di sana Sinta kemudian bangkit, ”Eits,” feeling perempuan, “Kau pagar makan tanaman ya? kau kucing garong,
kau pasti naksir kepadaku, kau pasti mau langkah curang terhadap ku dengan
kepergian kakakmu.”
Lesmana langsung merespon ucapan
Sinta dengan melakukan sumpah (sumpah zaman dulu ya bukan sumpah sekarang,
sumpah sekarang terutama sumpah jabatan tak ada apa-apanya, ini sumpah zaman
dulu yang disaksikan oleh semesta).
“Oke kakanda, agar kau tidak
mencurigai aku, saat ini pula, aku bersumpah untuk jomblo abadi.” Apa gak ngenes?
Ganteng, sakti, bersumpah untuk menjadi jomblo
selamanya. Padahal jomblo itu manusia
paling sombong di dunia, jomblo-lah
orang yang merasa bisa hidup sendirian di muka bumi.
Hanoman (atau Anoman) adalah seekor kera
berbulu putih. Inilah cara nenek moyang kita menyindir kita bahwa yang disebut
manusia bukanlah makhluk yang harus berwujud manusia. Yang disebut manusia
adalah setiap makhluk yang punya hakikat manusia. Sejak awal Hanoman memang
sudah dirancang untuk sakti. Hanoman memang sudah dirancang untuk menemani Rama.
Karena kecerdasan Rama harus dibantu oleh keberanian. Saking saktinya Hanoman, Matahari saja dianggap leher buah-buahan saking ia bisa terbang. Matahari hampir
saja ditabrak oleh Hanoman ketika ia mendekatinya.
Kesaktian Hanoman sangat luar biasa.
Hanoman punya aji yang bisa melesat
lebih cepat dari angin (untuk yang punya aji
melesat dengan kecepatan cahaya sepertinya hanya Jibril/Gabriel). Karena itu
dari jutaan kera yang dimiliki oleh Rama, satu-satunya yang dijadikan duta
untuk menyeberangi laut hanyalah Hanoman yang memang bisa melompat ke sana. Begitu
Hanoman akan melompat, ia memijakkan kakinya ke gunung, gunung pun jugrug alias longsor. Gunung Maliawan
dipakai sebagai pijakan untuk melompat dan begitu pula semua gunung hancur.
Akibatnya Rama memanggil Hanoman. Rama cuma mengulurkan jari telunjuknya. Jari
telunjuk Rama kemudian dijadikan titik tolak Hanoman untuk melompat. Hanoman kemudian
melompat dari telunjuknya dan bahkan kebablasan sampai ke Alengkadiraja, tak
hanya menyebrangi samudera saja.
Hanoman yang notabene belum pernah bertemu
dengan Sinta disuruh oleh Rama, “Hanoman, temuilah istriku. Saksikan apakah dia
masih hidup.”
“Siap bos.” Hanoman langsung
menyanggupi perintah Rama.
Begitu sampai Alengkadiraja, Hanoman
bingung. Ia tak tahu mana Sinta, pasalnya di sana ada banyak tawanan, ada
banyak ribuan tawanan perempuan di sana.
“Sial, kenapa tadi aku cepet-cepet? Jadi bingung gini kan.” Batin Hanoman sambil menepuk
jidatnya.
Hanoman bingung dan tak tahu siapa
dari ribuan perempuan yang berada di Alengkadiraja yang bernama Sinta, karena
permaisuri Rahwana, Dewi Mandodari pun secantik Sinta.
Hanoman sangat iseng ini. Mau pulang,
Hanoman balik lagi ke Alengkadiraja.
“Pokoknya aku harus ngasih pelajaran ke Rahwana.” Kata
Hanoman dalam hati.
Ini strategi perangnya Hanoman. Ia
ingin memberi tahu pada Rahwana bahwa jangankan jutaan pasukan Rama, satu gelintir
pasukan saja bisa menghancur leburkan Alengkadiraja. Hanoman membiarkan dirinya
ditangkap dan kemudian dibakar oleh Indrajit. Begitu ekornya dibakar ia
melompat-lompat dari rumah ke rumah kecuali rumah berjanur kuning (teuing, urang teu ngartos alasanna). Selain itu, tempatnya Dewi Sinta juga
selamat. Mendadak terjadi Alengkadiraja lautan api.
Bersambung...
Penggemar
2NE1
0 comments
Post a Comment