dua
balapan menentukan yang terkenang
Aksi Rossi dalam sesi latihan bebas
kemarin di Philip Island
Foto :
Mighelon |
Penampilan menawan The Doctor Valentino Rossi pada musim
ini yang diimbangi Jorge Lorenzo membuat ajang balapan MotoGP semakin menarik.
Hingga tiga seri tersisa, posisi Rossi sebagai pemuncak klasemen sementara
belum aman dari kejaran battle-mate-nya
di tim Movistar Yamaha tersebut. Lorenzo masih memiliki kesempatan untuk
menjuarai kelas paling bergengsi musim ini. Meski Rossi jelas tak mau
membiarkan hal itu terjadi. Inilah yang menjadi bumbu penyedap dalam balapan
esok hari. Balapan seri keenambelas yang akan berlangsung di Philip Island,
Australia.
Sirkuit ini sendiri tak asing bagi
Rossi, dalam arti ia pernah memiliki sejarah manis di sana. Rossi menorehkan
kemenangan pada dua ajang yang belakangan menjadi titik baliknya sebagai
pembalap papan atas dunia.
Kilas balik manis pertama terjadi
pada tahun 2001. Kala itu kelas tertinggi MotoGP masih bernama jelas 500 cc.
Rossi yang menunggangi Honda bersaing ketat dengan idolanya kala remaja,
Maximilano Biaggi yang menunggangi Yamaha. Keduanya bersaing ketat hingga
putaran terakhir di sirkuit terakhir ini. Perjuangan paling menentukan,
kesempatan terakhir, untuk meraih gelar juara dunia. Gelar perdana yang
sekaligus menobatkan Rossi menjadi juara baru di kelas 500 cc.
Di pertarungan terakhir, Rossi
membanting setir ke kiri sekaligus melesat miring masuk gigi tiga penuh dengan
kecepatan 170 km/jam. Dari sudut pandangnya di atas Honda, ia mungkin hanya
bisa melihat bagian atas knalpot motor Yamaha yang ditunggangi Biaggi. Hingga
masuk tikungan di atas bukit, Biaggi masih di depan Rossi. Namun Rossi terus
menempel Biaggi. Memberikan tekanan psikis pada idola yang kemudian menjadi
seteru abadinya tersebut.
Tikungan yang memanjang pada
permukaan bukit hijau tak terlampau curam tersebut tersebut tampak seperti
huruf ‘S’. Ke kiri, ke kanan, berakhir tepat di puncaknya, kemudian
menuruninya. Ketika pembalap tiba di bagian sudutnya, sulit untuk melihat
apa-apa, hanya sekedar bisa dibayangkan. Pembalap bakal merasakan kebimbangan
kapan harus mengerem. Yang bisa dilakukan hanyalah menyadari kalau di sudut
itulah pembalap harus bisa mengambil posisi yang tepat, yang akan terlambat
kalau keputusan tak diambil cepat.
Rossi, dalam menghadapi Biaggi kala
itu, memilih mengambil posisi di sebelah luar. Sehingga ia bisa berada di
sebelah kanan Biaggi saat menuruni lintasan pendek, dan berada di sebelah dalam
pada tikungan berikutnya. Tikungan tersebut bisa diatasi dengan cara ampuh
yakni segera beralih dari gigi empat ke gigi satu. Jika mampu keluar lebih dulu
dari tikungan ini, kesempatan besar untuk menang telah dimiliki.
Siku Rossi tampak menggores motor
Biaggi saking terus-menerus menempelnya. Begitu Biaggi melakukan pengereman,
Rossi segera melakukan manuver tancap gas. Biaggi yang sempat memimpin balapan
terlambat mengantisipasi Rossi yang berada di sampingnya. Biaggi tampak baru
menyadari bahwa Rossi berada di sampingnya, dan bersiap melakukan manuver
kudeta. Setelah itu, Rossi berhasil mendahuluinya dan memimpin hingga garis
akhir.
Itulah kisah awal kemenangan Rossi di
Philip Island. Kemenangan pertama yang menahbiskannya sebagai juara dunia baru
kelas 500 cc ajang MotoGP.
Pada musim 2004, Rossi kemudian
“mengulangi” kenangan manisnya itu. Namun saat itu ia sudah beralih menunggangi
Yamaha dan lawan yang dihadapi ialah Sete Gibernau. Gibernau kala itu menjadi
pembalap tim Honda.
Gibernau tampak masih mengingat
manuver Rossi tiga musim sebelumnya. Ia mungkin berharap Rossi melakukan hal
serupa seperti yang dilakuannya terhadap Biaggi. Namun sayang, Rossi justru
sempat melakukan kesalahan fatal yang membuat Gibernau berhasil mengangkangi
posisinya di depan.
Rossi kemudian memutuskan untuk
mengambil posisi di sebelah dalam saat menuju tikungan yang agak menanjak.
Sehingga ia bisa mendahului Gibernau persis saat mereka meluncur ke bawah,
tentu jika hitungannya tepat. Rossi jelas ingin lekas-lekas mendahului Gibernau
sebelum melewati lintasan menurun panjang. Motor Yamaha seringkali kalah ketika
duel pada lintasan lurus menghadapi motor Honda. Manuver Rossi yang demikian
ini berhasil. Ia berhasil melakukannya ketika keduanya memasuki tikungan
panjang dan sudut tanjakan berubah.
Sayang kegembiraan Rossi tak
berlangsung lama. Ia tak menduga ketika Gibernau menahan remnya kemudian segera
menempel rapat di sampingnya hingga keduanya berpacu naik ke arah bukit
bersamaan. Keduanya tampak mengalami sedikit benturan. Honda yang dikendarai
Gibernau tampak membentur ujung roda depan Yamaha yang dikendarai Rossi. Namun
sayang, Gibernau justru mulai bergerak terlampau melebar dan ditinggalkan Rossi
yang segera menekan gas untuk melesat jauh mendahuluinya.
Pada trek seperti itu, motor bisa
melaju sangat cepat dalam posisi miring. Pembalap kesulitan menyentuh serta
menegakkan badan. Kesalahan sekecil apapun bisa membuat riwayat setiap pembalap
tamat, terutama saat berada dalam posisi sangat cepat.
Gibernau melaju terlampau kencang
ketika memasuki tikungan. Sedangkan Rossi melaju dengan kecepatan ideal. Rossi
berhasil mendahului pembalap yang juga memiliki hubungan panas dengannya
tersebut hingga menyelesaikan putaran terakhir. Pembalap Yamaha ini menikung ke
kanan sama persis seperti pernah dilakukan tiga musim sebelumnya.
Itulah kemenangan Rossi pada ajang
balapan di Philip Island pada musim 2004. Kemenangan yang menobatkannya menjadi
juara dunia untuk kali pertama bersama Yamaha. Tim yang saat itu sedang
kacau-balau dan tak dipercaya bisa membawa setiap pembalap menjadi juara.
Dua kemenangan serupa di tempat yang
sama pada waktu yang berbeda. Sebuah kisah manis yang ditatakan Pelantan semesta
tentunya. Tak ada yang kebetulan, termasuk kisah Rossi ini. Pada musim 2001
sendiri, ia dan Biaggi bertarung bukan hanya untuk mengejar gelar juara kelas
500 cc, namun juga gelar terakhir untuk kelas tersebut. Kelas 500 cc sendiri
digantikan kelas MotoGP pada musim berikutnya.
Kini, setelah lebih dari satu dekade,
ia harus meladeni pertarungan dengan sesama pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo.
Tentu masih ada nama-nama lain yang ikut serta dan mengincar kemenangan, Dani
Pedrosa misalnya yang memenangkan seri terakhir di Motegi Jepang. [ars]
0 comments
Post a Comment