— menata batin, menyiapkan sikap
Musik itu
asik. Bisa dinikmati sambil melakoni tanpa merisak kegiatan lainnya. Musik bisa
menjadi pemecah sunyi saat iseng membaca buku, berpadu dengan keramaian saat
terlibat bacotan dengan kawan, maupun
menemai kewajiban jalan-jalan dalam ruang, misalnya.
Karya musik
bisa disimak berulang tanpa memberi rasa bosan. Musik bisa menghantam bagian
terdalam, perasaan. Tentu ada batasan yang berlaku. Masihkah perlu harus
menyebutkan ragam macam pengecualian itu?
Manusia
adalah makhluk hidup yang berperasaan. Karena memiliki rasa yang menjadikannya
berbeda dari makhluk hidup lain, rasa bagi manusia menjadi landasan yang kuat.
Ketika ada
seseorang yang memiliki satu set
badan lengkap tanpa dapat merasakan rasanya sendiri, apalagi rasa manusia
lainnya, dia seakan robot. Walaupun memiliki kepintaran melebihi kepintaran
para perancang, belum bisa memiliki rasa.
Segala
sesuatu maupun peristiwa yang memberikan manfaat pada rasa manusia pasti
berguna bagi keberlangsungan hidup umat manusia. Hal inilah yang membikin
pesona Madonna lebih melintas batas daripada Margareth Tatcher, the iron lady perdana menteri terkeren
Britania Raya.
Rasa kasih
sayang misalnya, sanggup membawa kita pada rasa sama hingga segala yang
dilakukan memberikan kebaikan. Sama-sama merasakan adanya kesamaan, kesetaraan,
maupun keserupaan rasa antara dia sendiri dengan seluruh ciptaan Pelantan.
Kosok bali dari rasa beda yang merasa berbeda, baik rasa lebih tinggi maupun
lebih rendah, dari liyan.
Rasa kasih
sayang menahan kita untuk tak melakukan segala hal yang merisak rasa liyan.
Rasa inilah yang dengan lemah lembut menghantam hingga sukma terdalam, yang
ketika sudah tersentuh, bisa membikin segala rasa yang tertuang menjadi
terkenang.
Saling
mengapresiasi kesamaan sekaligus menghormati ketaksamaan berpadu dengan
semangat untuk saling memuliakan dan melantan muruah liyan. Rasa
membikin manusia terikat dengan liyan dan lingkungan sehingga segala
yang dilakoni tak merisak nurani.
Rasa itulah
yang mudah dijamah oleh seni. Seni memiliki unsur keindahan yang dapat
menyentuh perasaan insan. Sama-sama
dialihbahasakan dengan manusia, terdapat perbedaan ketika Alquran menyebut
sebagai basyar, insan, maupun naas.
Basyar dan insan merujuk pada manusia secara
personal. Bedanya kalau basyar
melihat sisi kasat mata sedangkan insan
melihat sisi tak kasat mata. Sementara naas
merujuk pada manusia secara komunal.
Seni
berkelindan dengan rasa yang dimiliki. Seni merupakan ungkapan perasaan manusia
yang dituangkan dalam karya dengan bentuk apa saja. Karena saya masih bingung
saya tak bisa membatasi bentuk karya seni. Even
karya pun saya tak membatasi bentuknya, apalagi karya seni yang keduanya terus
menerus saya sebut melintas batas.
Dzunnun
al-Mishri, guru Abu Yazid al-Bastomi, menuturkan bahwa seni merupakan ungkapan
kebenaran yang bisa mengantarkan kepada Yang Maha Benar. Seni menjadi pemantik
semangat untuk mendekat pada Ilahi-Rabbi dengan mengosongkan hati dari
residu sifat tak baik agar siap diisi dengan sifat-sifat baik (takhalli).
Sifat-sifat baik ini kemudian dibiasakan (tachalli) untuk menjadi jalan manunggal
dengan-Nya (tajalli).
Musik
merupakan salah satu dari sekian banyak bentuk karya seni sudah banyak
dipakati. Masing-masing bentuk karya seni memiliki kekuatan dan kelemahan ketika
saling dibandingkan. Bagi ballerina, seni tari lebih menarik ketimbang seni
musik. Sebatas rasa ketertarikan semata tanpa bermaksud menganggapnya paling
hebat.
Tidak
mungkin ada karya seni yang paling hebat bagi orang yang bisa menikmati segala
jenis karya seni, bagaimanapun dia memandang karya seni. Hanya saja sebagian
orang tidak mampu untuk mengapresiasi semua jenis karya seni. Walau tak salah
kalau menyebut musik sebagai karya seni yang lebih mudah dan banyak digandrungi
ketimbang bentuk lain. Seperti tak salah lebih menggemari seni tari ketimbang
seni suara.
Musik
memiliki kemampuan melintas batas ruang dan waktu. Musik bisa dinikmati sebagai
musik tanpa harus disertai lirik yang dipadu. Walau ada kalanya disertai lirik,
musik tetap bisa dinikmati tanpa memiliki pemahaman terhadap bahasa lirik yang
menyertainya itu.
Hal tersebut
membuat industri hiburan Korea Selatan tak perlu menggubah lirik berbahasa
Inggris sebagai penyerta karya musik mereka. Mereka tak ragu melantunkan paduan
kata berbahasa Korea untuk menyapa penghuni belahan bumi lainnya bahwa mereka
ada dan bisa sejajar dengan penghuni lainnya.
Evolusi
tanpa henti dalam dunia musik juga membikin karya pada masa tertentu bisa memengaruhi
karya pada masa setelahnya. Jealousy
karya Queen, memengaruhi Kosong-nya
DEWA19. Orang bisa saja dengan enteng menyebut Kosong meniru Jealousy.
Walakin, kenapa Jealousy tak serta
merta disebut menjiplak Run to Me-nya
Bee Gees? Atau dilanjutkan sekalian kalau Run
to Me menjiplak Julia karya The
Beatles?
Keempatnya
memberikan contoh kentara sebuah evolusi musik. Lagipula kalau tak menerima
peniruan sebagai bentuk pengaruh, bukankah peniruan adalah bentuk ungkapan
pujian abadi paling dalam? Sementara kebiasaan mengungkapkan pujian lebih
sering diberikan lantaran kekaguman. Indonesia
Raya dan Kartini pun kalau mau
dielaborasi, meniru dengan gamblang alunan nada yang bahkan sudah
diperkenalkan.
Sebagaimana
ragam macam bentuk karya seni, tak ada satu warna dari ragam macam dalam musik
yang lebih hebat daripada warna lainnya. Orang bisa saja lebih suka warna musik
tertentu walakin dia tak serta merta bisa menyebut warna kesukaannya adalah
yang paling hebat.
Saya sendiri
lebih menggilai warna musik rock. Namun
saya tak elok menyebut selera saya lebih hebat daripada hiphop yang disuka adik saya, maupun dance yang gemar disimak adik saya lainnya. Selera dan usia memang
berkelindan dengan pandangan. Keterbatasan selera dan usia ada kalanya
menyempitkan pandangan orang terhadap liyan.
Seperti
karya seni lainnya, musik juga bisa mewakili ras manusia. Wajar kalau tak
banyak orang Inggris yang suka musik dangdut yang asalnya dari Melayu. Semua
dipengaruhi oleh tradisi dan latar belakang masing-masing.
Hanya saja
kita perlu nrimo lan legowo mengakui
bahwa ada bangsa yang lebih maju dalam urusan musik pada masa tertentu sehingga
pada saat itu bangsa lain mengacu padanya. Setiap bangsa yang bisa menggubah
karya musik yang bisa diterima oleh bangsa di belahan wilayah lainnya, saat
itulah mereka bisa tampil sebagai rujukan utama.
Tak ada
musik yang haram dalam arti
terlarang. Materi dan energi tidak terikat dengan hukum. Hukum baru bisa
mengikatnya ketika sudah digunakan. Lampu yang memancarkan energi cahaya tak
terikat hukum apapun, walakin ketika dipakai sebagai penunjang perbuatan tak
sesuai aturan, lampu bisa menjadi haram. Haramnya pun bukan karena lampunya,
namun karena penggunaanya.
Hal itu juga
berlaku bagi musik yang mendayagunakan pancaran energi bunyi. Karena musik
tidak terikat dengan hukum, tak ada musik yang haram. Kalaupun selanjutnya
musik menjadi haram, adalah karena pendengarnya, bukan karena musik itu
sendiri. Karena bergantung dengan pendengarnya, sematan musik islami pun bebas diberikan pada ragam
macam langgam musik.
Musik islami tak melulu harus disertai paduan
kata yang copy-paste dari Alquran,
sabda Rasulullah, ataupun ragam
paduan kata dan aksara yang dianggap akrab dengan Islam. Musik islami tak melulu harus menggunakan
alunan nada warisan budaya Timur Tengah. Musik islami adalah segala ragam macam musik yang ketika disimak bisa
menjadi wasilah untuk membangkitkan
rasa berserah pada Ilah dan rasa
mencintai Rabbi.
Persembahan dari Surga dan Bukan Cinta
Manusia Biasa (DEWA19), (You Drive
Me) Crazy dan Hold it Against Me
(Britney Spears), What I've Done dan A Light That Never Comes (Linkin Park),
serta Ugly dan Come Back Home (2NE1) adalah beberapa lagu islami yang saya gandrungi dari brand
yang saya sukai. Begitu.
Rujukan:
[01] Me Against the Music
[02] DEWA19
[03] Ahmad Dhani Prasetyo
[04] Andra Junaidi Ramadhan
[05] Mike Shinoda
[06] Britney Spears
[07] 2NE1
[08] Park Bom
[09] CL
[10] Queen
0 comments
Post a Comment