Saturday, 23 January 2016

7 Tanda Halus Depresi yang Tak Boleh Diabaikan



Kelelahan dan kecerobohan akan selalu menjadi tkita dari masalah yang lebih dalam.

Maria Sharapova Depresi Putus Asa

Banyak orang yang mengalami depresi walakin tak menyadari kalau mereka mengalaminya. Gejala depresi dapat berkisar dari gejala ringan hingga berat dan bisa sangat beragam; kelelahan, atau stres, misalnya. Berikut 7 tanda tak kentara yang tak boleh diabaikan  terkait depresi, baik terjadi pada diri sendiri atau orang yang dekat dengan kita:

1. Lekas marah

Kebanyakan orang berpikir bahwa depresi mengarah kepada kesedihan yang luar biasa. Kadangkala, orang yang mengalami depresi cenderung lekas marah dan mudah tersinggung alih-alih putus asa dan sengsara. Jika kita memperhatikan peningkatan rasa ingin marah atau tampak berusaha keras untuk berhati-hati dalam perkataan atau perbuatan untuk tak menyinggung orang lain, jangan mengabaikannya. Mungkin saja kita sedang mengalami depresi.

2. Gangguan Tidur

Resah sesekali atau dua malam memang wajar, namun kesulitan tidur atau insomnia menerus dapat menjadi gejala depresi. Banyak orang yang sedang depresi bergumul hanya untuk bisa tidur meskipun merasa lelah. Orang lain yang mengalami depresi bisa jua tidur terlalu banyak: Mereka berjuang untuk bangun di pagi hari, tidak sabar untuk kembali tidur di malam hari, dan juga sering tidur siang. Jika kebiasaan tidur Kita telah berubah, tampaknya penting untuk mengatasi penyebab yang mendasari.

3. Nyeri dan Rasa sakit

Ada hubungan yang kuat antara tubuh dan pikiran Kita. Ketika Kita berjuang dengan masalah kesehatan mental, Kita mungkin mengalami masalah fisik. Banyak orang tergoda untuk mengabaikan sakit dan nyeri yang disangka sebagai bagian dari proses penuaan normal, tetapi sakit punggung, sakit kepala, dan nyeri otot dapat juga menjadi tanda depresi.

4. Penurunan Energi

Depresi dapat membinasakan energi kita dan menyebabkan kita merasa lelah dan lesu hampir sepanjang waktu. Banyak orang mengabaikan kelelahan mereka, berpikir, “Yah, aku belum tidur akhir-akhir ini,” atau, “beban kerja saya menyebabkan saya menjadi lelah sepanjang waktu.” Tapi mempertimbangkan tingkat energi kita yang mungkin telah bergeser dari waktu ke waktu adalah hal penting. Jika tugas-tugas kecil sekarang melelahkan atau membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan, kita mungkin mengalami depresi.

5. Perasaan bersalah

Tidak perlu menyalahkan diri sendiri untuk peristiwa dalam hidup kita. Jika Kita merasa bersalah tentang segala sesuatu, hingga merasa ingin kembali ke masa lalu, kita mungkin mengalami depresi. Banyak orang dengan depresi juga merasa tidak berharga. Perhatikan ungkapan batin kita: jika terlampau keras dan kritis, itu bisa menjadi tanda depresi.

6. Nekat

Orang-orang yang terlihat garang pihak di luar sering menderita di dalam. Sering bermain judi, mempraktikkan seks bebas, dan menggunakan zat-zat tak pada tempatnya, menjadi upaya untuk menutupi emosi yang tidak menyenangkan. Jika kita atau seseorang yang dekat dengan kita mulai terlibat dalam risiko baru akhir-akhir ini, itu bisa menjadi tanda berusaha untuk mengatasi kekacauan batin. Sayangnya, jenis keterampilan mengatasi yang tidak sehat hanya akan memberikan bantuan sesaat dan dapat membuat depresi lebih buruk dalam jangka panjang.

7. Masalah Konsentrasi

Jika Kita berjuang untuk tetap fokus, itu bisa menjadi tanda bahwa kita mengalami depresi. Orang dengan depresi sering pelupa dan sering salah menaruhkan benda sehari-hari, seperti telepon genggam. Meskipun dunia digital saat ini membuat sebagian besar dari kita merasa sedikit terganggu, gangguan konsentrasi juga dapat berasal dari kelainan suasana hati. Jika kita telah melihat penurunan produktivitas kita atau mengalami kesulitan untuk tetap focus pada tugas kita, mungkin kita sedang mengalami depresi.

Salah Satu Cara Mengatasi

Jika Kita berpikir Kita mungkin mengalami depresi, kita perlu berbicara dengan orang-orang dekat kita. Depresi juga dapat diobati dengan terapi, obat, atau menulis. Lebih baik dengan kombinasi semuanya, namun jauh lebih elok dengan cara yang paling sesuai dengan kepribadian kita.

Mengalami depresi bukan berarti lemah, walakin menjadi ajang untuk mendapatkan kekuatan dari pengalaman mengatasi masalah kesehatan mental.

0 comments

Post a Comment